PENERAPAN
GEOLOGICAL REMOTE SENSING YANG BELUM
MAKSIMAL DALAM DUNIA TAMBANG DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Geological
remote sensing adalah
teknik akuisisi objek geologi menggunakan pesawat atau satelit tanpa kontak
fisik terhadap objek tersebut (Sutanto1979). Penerapan teknologi ini di
Indonesia masih belum maksimal, padahal teknologi ini dapat membuat aktivitas
penambangan dan pengelolaan lingkungan menjadi sangat efektif dan efisien.
Untuk aktivitas penambangan, teknologi ini dapat
digunakan untuk melakukan eksplorasi mineral menggunakan kombinasi band citra hyperspectral. Setiap mineral memiliki spectral signature yang unik dan berbeda satu sama lain, sehingga eksplorasi
mineral dapat dilakukan tanpa harus datang langsung ke lapangan. Penerapan teknologi
ini berhasil dilakukan untuk eksplorasi mineral di Nevada, AS, seperti yang
dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Penerapan geological remote sensing untuk mengidentifikasi mineral di Nevada
(sumber: Swayze 2014)
Untuk pengelolaan air limbah, teknologi ini dapat
digunakan untuk menilai kualitas air limbah menggunakan kombinasi band citra hyperspectral dan memantau air yang
berasal dari settling pond sampai ke
laut lepas karena cakupan citranya yang luas. Citra hasil penerapan teknologi
ini juga dapat dijadikan bukti, apabila warga, LSM dan pemerintah menuduh
perusahaan tambang mencemari area disekitar pertambangan yang faktanya bukan
akibat ativitas penambangan. Penerapan teknologi ini berhasil dilakukan untuk
mengidentifikasi kualitas air Sungai Ohio, AS, seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 1. Penerapan geological remote sensing untuk kualitas air di Sungai Ohio
(sumber: Shafique 2003)
Semoga kedepan penerapan teknologi ini dapat dilakukan
secara maksimal di Indonesia, teknologi ini terbukti membantu negara maju dalam
usaha untuk meningkatkan produktifitas bahan galian dan pengelolaan air limbah.
Daftar
Pustaka
Shafique, N. A.,
Fulk, F., Autrey, B. C., & Flotemersch, J. (2003, October). Hyperspectral
remote sensing of water quality parameters for large rivers in the Ohio River
basin. In Proceedings of the First
Interagency Conference on Research in the Watersheds, Benson, AZ (pp. 27-30).
Sutanto. 1979.
Pengetahuan Dasar Interpretasi Citra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Swayze, G. A.,
Clark, R. N., Goetz, A. F., Livo, K. E., Breit, G. N., Kruse, F. A., ... &
Stoffregen, R. E. (2014). Mapping advanced argillic alteration at Cuprite,
Nevada, using imaging spectroscopy. Economic
Geology, 109(5), 1179-1221.
Biodata
Penulis
Penulis bernama Yudhono Prakoso, merupakan mahasiswa
Universitas Gadjah Mada yang sedang menempuh pendidikan S1 Teknik Geodesi
(S.T.) sekaligus S2 Teknik Geomatika Fasttrack
Program (M.Eng.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar